Monday, 6 August 2012

Pertanyaan




Fatwa Ramadhan : Hukum Menggunakan Lipstik Ketika Puasa



Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum. Ustadz, saya mau tanya, apa hukumnya memakai lipgloss atau lipstik ketika puasa? Apakah membatalkan puasa?




Jawapan:

Wa’alaikumussalam.

Semua bahan kecantikan yang diletakkan di kulit luar, baik yang berbau maupun yang tidak berbau, baik untuk pengubatan dan pelembab maupun untuk kecantikan, atau tujuan lainnya, tidaklah termasuk membatalkan puasa, kecuali jika orang yang memakai ubat-ubatan tersebut menelannya.

Sementara, sebatas ada rasa di mulut, tidak memberikan impak buruk bagi puasanya, selama tidak ada bahagian sedikit pun yang tertelan ke perut.

Syekh Abdul Aziz bin Baz, dalam Majmu’ Fatawa, pernah ditanya, “Apa hukum menggunakan celak dan peralatan kecantikan lainnya di bulan Ramadan? Apakah boleh membatalkan puasa?”

Beliau menjawab, “Bercelak tidaklah membatalkan puasa, baik bagi lelaki maupun wanita, menurut pendapat yang paling kuat. Hanya saja, menggunakan benda ini di malam hari itu lebih baik bagi orang yang puasa. Demikian pula, pengaruh dari penggunaan ubat perawatan wajah, seperti sabun, minyak, dan yang lainnya, yang hanya mengenai bahagian luar kulit, termasuk make-up, dan seumpamanya, semua itu boleh dilakukan oleh orang yang berpuasa. Hanya saja, tidak boleh menggunakan make-up jika boleh membahayakan wajah. Allahu waliyyut taufiq.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 15:260)

Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin pernah ditanya tentang hukum menggunakan krim bagi orang puasa, untuk menghilangkan kekeringan di bibir.

Beliau menjawab, “Diperbolehkan bagi seseorang untuk melembabkan bibir atau hidungnya dengan menggunakan krim, atau membasahinya dengan air, dengan kain, atau seumpamanya. Namun, perlu dijaga, jangan sampai ada bahagian yang masuk ke perutnya. Jika ada yang masuk ke perut tanpa sengaja maka puasa tidak batal. Sebagaimana orang yang berkumur, kemudian tiba-tiba ada bahagian yang masuk ke perut tanpa sengaja, puasanya tidak batal.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin, 19:224)

Allahu a’lam.



No comments:

Post a Comment